Kenapa Manusia Bisa Lupa?

topmetro.news– Daya ingat manusia jelas ada batasnya. Dan pertanyaannya adalah, kenapa manusia bisa lupa?

Coba untuk mengingat kapan terakhir Anda bermesraan dengan pasangan? Cukup mudah diingat, bahkan terasa jelas. Nah sekarang, coba ingat berapa uang yang Anda keluarkan untuk membeli makan siang minggu lalu?

Tentu saja akan sulit.

Pakar pendidikan sekaligus ahli saraf dari Amerika Serikat, Catherine Young, mengatakan bahwa ingatan dihasilkan oleh reaksi beberapa sensor. Ketika Anda melakukan sesuatu, menelepon seseorang misalnya, sensor dari penglihatan, peraba dan lainnya bergabung dan menjadi energi listrik yang bergerak di neuron otak.

Energi listrik tersebut lalu akan menuju ke bagian ingatan jangka pendek dan bertahan di situ selama beberapa detik atau beberapa menit. Setelah itu, energi listrik berupa ingatan akan dipindahkan lagi ke area lain, yakni area ingatan jangka panjang.

“Salah satunya adalah hippocampus, tempat di pusat emosi, ingatan serta sistem saraf lainnya,” tutur Young, dikutip dari Medical Daily.

Ruang Penyimpanan Otak

Tujuan terakhir ingatan adalah ‘ruang-ruang penyimpanan’ yang tersebar di seluruh bagian otak. Ketika nanti Anda ingin mengingat siapa yang menelepon minggu lalu, otak akan mengambil ingatan tersebut dari tempat penyimpanannya dan mengirimnya kembali ke hippocampus.

Namun kadang ada kalanya Anda tak mampu mengingat sesuatu meskipun merasa yakin pernah menyimpannya di dalam otak. Perasaan lupa ini dijelaskan Young terjadi karena dua hal.

Pertama, koneksi antara neuron-neuron Anda tidak begitu baik. Hal ini menyebabkan proses pengantaran ingatan dari berupa reaksi sensor hingga ke penyimpanan jangka pendek dan jangka panjang terganggu. Akibatnya, Anda tidak bisa mengingat atau hanya mengingat sebagian hal yang terjadi kala itu.

Kedua, Anda tidak menganggap informasi yang diterima kala itu pantas untuk diingat. Dengan berpikir seperti itu, kerja neuron menjadi lemah dan secara tidak langsung otak menyuruh Anda untuk memerhatikan hal lain. “Otak juga perlu dilatih layaknya otot sehingga neuron-neuron tetap bisa bekerja dengan baik dan tidak tumpul,” ungkap Young. (TM-RED)

sumber: detik.com

Related posts

Leave a Comment